Insecta sering disebut seranga atau heksapoda, heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam). Keluarga besar serangga (Insecta) dikelompokan kedalam 28 ordo yang masing-masing ordo memiliki cirri-ciri unik yang membedakan antar mereka, kelas (class) inseta terbagi menjadi dua subkelas (subclass) berdasarkan keberadaan organ sayap punya, yaitu subkelas Apterygota bagi serangga yang tidak memiliki sayap dan subkelas Apterygota bagi serangga –serangga yang memiliki sayap. Anggota subkelas Apterygota tidak melakukan metamorfosis dalam perkembang tumbuh pada siklus hidupnya, sedangkan anggota kelompok (subkelas) Apterygota biasanya mengalami metamorfosis.
1. Pengertian
Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta Iebih dari 900.000 jenis yang terbagi dafam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.
2. Ciri-ciri Insecta
Tubuh serangga terdiri dari tiga bagian utama yaitu kepala, thoraks dan abdomen. Kutikula dibangun oleh lapisan epikutikula, eksokutila dan endokutikula. Kepala dibangun oleh cranium di mana terletak mulut; antena, dan mata. Thoraks terdiri dari tiga segmen prothoraks; mesothoraks, dan metathoraks. Pasangan struktur organ reproduksi terdapat pada bagian abdomen.
Kepala secara umum tersusun oleh 6 segmen yang telah menyatu, berbentuk bulat telur atau seperti kapsul yang tersusun oleh banyak lempeng (“plate” atau “sklerites”). Pada kepala ditemukan :
• Sepasang Mata (jika ada) terletak lateral (samping) diatas pipi, terdiri dari sepasang mata majemuk, kalau jaraknya sempit dikenal “holoptic” (umumnya ditemukan pada insekta jantan) dan jika jaraknya lebar dikenal “dichoptic” (umumnya ditemukan pada insekta betina). Selain itu juga akan ditemukan mata tunggal (“ocelli”) yang berbentuk segitiga pada dorsum atau vertex
• Sepasang Antena yang bersegmen dan sangat penting untuk patokan identifikasi, terletak diantara atau didepan mata majemuk, bentuknya sangat bervariasi, beberapa ada memanjang dan tersusun oleh banyak segmen (nyamuk), pendek dan gemuk (lalat), antenanya seringkali memiliki rambut : plumose (berambut banyak) ditemukan pada yang jantan dan pilose (berambut sedikit) ditemukan pada yang betina, dan beberapa diantaranya memiliki arista (rambut seperti bulu)
• Alat-alat mulut juga penting untuk identifikasi, bentuknya sangat beragam, secara umum yang terpenting : Mandibula dan Palpus maksilaris. Tergantung kegunaannya, alat mulut dipergunakan untuk merobek, menghisap cairan (lalat rumah) dan ada yang memiliki pisau (nyamuk).
Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium).
Dada (thorax) terdiri atas tiga ruas yaitu prothorax (Pronotum) di sebelah anterior ,mesothorax (Mesonotum) bagian tengah dan metathorax (metanotum) di posterior.
Pada setiap mesotoraks (mesothorax) dan metatoraks (metathorax) terdapat dua pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap. Perut (abdomen) memiliki sebelas (11) ruas atau beberapa ruas saja. Pada belalang betina, bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi untuk meletakkan telurnya. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum.
Setiap segmen dari thorax, memiliki tanda menciri (karakteristik) yaitu ditemukannya sepasang kaki yang beruas-ruas (bersegmen). Selain ditemukan kaki, pada Mesotorak dan Metatorak ditemukan sepasang sayap (sesuai dengan namanya : Diptera, di = 2 dan ptera = sayap), tetapi ada juga yang tidak memiliki sayap.
Sayap, normalnya ada 2 pasang (Diptera) yang terletak pada Mesotorak dan Metatorak, tetapi pada Lalat dan Nyamuk pasangan sayap yang terletak pada metatorak mereduksi dan berubah bentuk menjadi halter yang berfungsi keseimbangan pada saat terbang. Sayap ditopang oleh rangka disebut vena yang merupakan tuba premitif atau trakea. Vena menyokong secara memanjang dan menyilang, daerah diantara vena disebut sel. Susunan vena dan bentuk sel sangat penting untuk identifikasi
Kaki tersusun oleh beberapa segmen antara lain : (1) Koksa, (2) Trohanter, (3) Femur, (4) Tibia dan (5) Tarsus. Tarsus tersusun oleh beberapa ruas (biasanya lima) dan ujungnya seringkali dilengkapi dengan cakar.
Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni:
a. kaki untuk menggali (anjing tanah)
b. kaki untuk meloncat (belalang)
c. kaki untuk berenang (kumbang air)
d. kaki untuk pengumpul serbuk sari
e. kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
f. kaki untuk memegang (belalang sembah)
Pada setiap mesotoraks (mesothorax) dan metatoraks (metathorax) terdapat dua pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap. Perut (abdomen) memiliki sebelas (11) ruas atau beberapa ruas saja. Pada belalang betina, bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi untuk meletakkan telurnya. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum.
Anggota beberapa ordo dari klas Insekta dikenal sebagai penyebab hama tanaman, namun ada beberapa yang bertindak sebagai musuh alami hama (parasitoid dan predator) serta sebagai serangga penyerbuk.
Secara umum morfologi anggota klas Insekta ini adalah:
- Tubuh terdiri atas ruas-ruas (segmen) dan terbagi dalam tiga daerah, yaitu caput, thorax dan abdomen.
- Kaki tiga pasang, pada thorax.
- Antene satu pasang.
- Biasanya bersayap dua pasang, namun ada yang hanya sepasang atau bahkan tidak bersayap sama sekali.
Memahami pengetahuan morfologi serangga tersebut sangatlah penting, karena anggota serangga pada tiap-tiap ordo biasanya memiliki sifat morfologi yang khas yang secara sederhana dapat digunakan untuk mengenali atau menentukan kelompok serangga tersebut. Sifat morfologi tersebut juga menyangkut morfologi serangga stadia muda, karena bentuk-bentuk serangga muda tersebut juga memiliki ciri yang khas yang juga dapat digunakan dalam identifikasi.
Bentuk-bentuk serta ciri serangga stadia muda tersebut secara khusus kakan dibicarakan pada uraian tentang Metamorfose serangga, sedang uraian singkat tentang morfologi “penciri” pada beberapa ordo penting klas Insekta akan diberikan pada uraian selanjutnya.
Berdasarkan sifat morfologinya, maka larva dan pupa serangga dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Tipe larva
a. Polipoda, tipe larva ini memiliki ciri antara lain tubuh berbentuk silindris, kepala berkembang baik serta dilengkapi dengan kaki abdominal dan kaki thorakal. Tipe larva ini dijumpai pada larva ngengat/kupu (Lepidoptera)
b. Oligopoda, tipe larva ini dapat dikelompokkan menjadi : Campodeiform dan Scarabaeiform,
c. Apodus (Apodous), tipe larva ini memiliki badan yang memanjang dan tidak memiliki kaki. Kepala ada yang berkembang baik ada yang tidak. Tipe larva ini dijumpai pada anggota ordo Diptera dan familia Curculionidae (Coleoptera).
2. Tipe pupa
Perbedaan bentuk pupa didasarkan pada kedudukan alat tambahan (appendages), seperti calon sayap, calon kaki, antene dan lainnya. Tipe pupa dikelompokkan menjadi tiga tipe :
a. Tipe obtecta, yakni pupa yang memiliki alat tambahan (calon) melekat pada tubuh pupa. Kadang-kadang pupa terbungkus cocon yang dibentuk dari liur dan bulu dari larva.
b. Tipe eksarat, yakni pupa yang memiliki alat tambahan bebas (tidak melekat pada tubuh pupa ) dan tidak terbungkus oleh cocon.
c. Tipe coartacta, yakni pupa yang mirip dengan tipe eksarat, tetapi eksuviar tidak mengelupas (membungkus tubuh pupa). Eksuviae mengeras dan membentuk rongga untuk membungkus tubuh pupa dan disebut puparium.
Tipe pupa obtecta dijumpai pada anggota ordo Lepidoptera, pupa eksarat pada ordo Hymenoptera dan Coleoptera, sedang pupa coartacta pada ordo Diptera.
Klasifikasi Serangga
Keluarga besar serangga ( insecta) dikelompokkan ke dalam 28 ordo yang masing-masing ordo memiliki ciri-ciri unik yang membedakan antara mereka. Kelas (class) Insecta terbagi menjadi dua subkelas (subclass) berdasarkan keberadaan organ sayapnya, yaitu subkelas Apterygota bagi serangga-serangga yang tidak memiliki sayap dan subkelas Pterygota bagi serangga-serangga yang memiliki sayap.
Anggota subkelas Apterygota tidak melakukan metamorfosis dalam perkembangan tumbuh pada siklus hidupnya, sedangkan anggota kelompok (subkelas) Pterygota biasanya mengalami metamorfosis. Serangga atau insecta hidup berdekatan dengan manusia, mamalia, burung dan Iingkungan sekitar. Dalarn menjalankan peranannya sebagai anggota komponen rantai dan hidup organisme di alam serangga ada yang merugikan manusia dan ada pula yang menguntungkan manusia.
Di dalam subkelas Apterygota terdapat lima ordo dengan ordo yang memiliki jumlah spesies terbanyak yaitu Collembota. Sedangkan anggota subkelas Pterygota mencakup dua puluh tiga ordo. Ordo terbanyak dengan jumlah jenis yang diketahui adalah Coleoptera.
Siklus Hidup Serangga
a. Embrio, Pasca Embrio dan Proses Pematangan
Umumnya cara reproduksi serangga adalah seksual di mana sel telur dan sperma bersatu. Sel telur yang telah di buahi akan berkembang menjadi embrio melalui tahapan-tahapan yang mirip dengan hewan lain. Selanjutnya serangga yang baru terbentuk ini dapat keluar melalui cara oviparous, ovoviviparous, atau viviparous.
Setelah embrio terbentuk, akan terjadi pertumbuhan dan perkembangan pasca embrio. Beberapa peristiwa unik dan kompleks yang terjadi adalah ectosin, yaitu peristiwa larva meninggalkan telur; molting, yaitu lepasnya kulit ama yang merupakan hasil ketidakmampuan kulit serangga untuk membesar; dan metamorphosis , yaitu proses perkembangan mulai eclosin sampai menjadi serangga dewasa. l3eberapa istilah penting dalam bidang entomologi adalah generation, brood, stage, stadium, dan instar.
Serangga dewasa yang terbentuk akan dapat bereproduksi setelah sistem reproduksinya matang. Mencari pasangan adalah perilaku yang penting yang kemudian dilanjutkan dengan kopulasi inseminasi, dan oviposisi. Hal-hal tersebut seringkali merupakan spesies spesifik dan berbeda antara serangga-serangga lainnya.
b. Model Siklus Hidup
Selain mengalami siklus hidup, serangga juga mengalami siklus musiman yang dapat dikelompokkan menurut jumlah generasi yang terjadi dalam satu tahun dan mengacu pada voltinity. Ada tiga tipe voltinity yaitu univoltine, multivoltine, dan voltine yang tertunda. Serangga juga mengalami apa yang disebut adaptasi musiman. Beberapa istilah yang sering digunakan dalam siklus musiman serangga adalah dormancy diapause, supercooling, dan freezing tolerance.
Secara umum, pada serangga dapat dijumpai empat model siklus hidup serangga yaitu : tanpa metamorphosis, metamorphosis bertahap, metamorphosis tidak sempurna , dan metamorphosis sempurna.
Pada model tanpa metamorphosis, tahapan serangga dapat dibagi menjadi telur, juvenil, dan dewasa; dengan beberapa kali pergantian kulit pada tahapan juven!l yang mempunyai penampakan yang mirip dengan dewasa. Model metamorphosis bertahap membedadakan tahapan serangga menjadi telur, nymph, dan dewasa. Bentuk nymph menyerupai dewasa tetapi tidak mempunyai sayap yang berkembang penuh dan tidak mempunyai genitalia. Pada metamorphosis tidak sempurna, tahapan dibedakan menjadi telur, niads, dan dewasa. Niads dan dewasa mempunyai habitat dan makanan yang berlainan. Sedang pada metamorphosis sempurna, tahapan dibedakan menjadi telur, larva, pupa, dan dewasa. Di sini, pada setiap tahapan mempunyai bentuk dan perilaku yang berlainan.
Morfologi Beberapa Ordo Serangga yang Penting
a. Ordo Orthoptera (bangsa belalang)
Sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada beberapa di antaranya yang bertindak sebagai predator pada serangga lain.
Anggota dari ordo ini umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit daripada sayap belakang dengan vena-vena menebal/mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang membranus dan melebar dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang melipat di bawah sayap depan.
Alat-alat tambahan lain pada caput antara lain : dua buah (sepasang) mata facet, sepasang antene, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap serta tiga pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama abdomen terdapat suatu membran alat pendengar yang disebut tympanum. Spiralukum yang merupakan alat pernafasan luar terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen maupun thorax. Anus dan alat genetalia luar dijumpai pada ujung abdomen (segmen terakhir abdomen).
Ada mulutnya bertipe penggigit dan penguyah yang memiliki bagian-bagian labrum, sepasang mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus maxillarisnya, dan labium dengan palpus labialisnya.
Metamorfose sederhana (paurometabola) dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu telur ---> nimfa ---> dewasa (imago). Bentuk nimfa dan dewasa terutama dibedakan pada bentuk dan ukuran sayap serta ukuran tubuhnya.
Beberapa jenis serangga anggota ordo Orthoptera ini adalah :
- Kecoa (Periplaneta sp.)
- Belalang sembah/mantis (Otomantis sp.)
- Belalang kayu (Valanga nigricornis Drum.)
b. Ordo Hemiptera (bangsa kepik) / kepinding
Ordo ini memiliki anggota yang sangat besar serta sebagian besar anggotanya bertindak sebagai pemakan tumbuhan (baik nimfa maupun imago). Namun beberapa di antaranya ada yang bersifat predator yang mingisap cairan tubuh serangga lain.
Umumnya memiliki sayap dua pasang (beberapa spesies ada yang tidak bersayap). Sayap depan menebal pada bagian pangkal (basal) dan pada bagian ujung membranus. Bentuk sayap tersebut disebut Hemelytra. Sayap belakang membranus dan sedikit lebih pendek daripada sayap depan. Pada bagian kepala dijumpai adanya sepasang antene, mata facet dan occeli.
Tipe alat mulut pencucuk pengisap yang terdiri atas moncong (rostum) dan dilengkapi dengan alat pencucuk dan pengisap berupa stylet. Pada ordo Hemiptera, rostum tersebut muncul pada bagian anterior kepala (bagian ujung). Rostum tersebut beruas-ruas memanjang yang membungkus stylet. Pada alat mulut ini terbentuk dua saluran, yakni saluran makanan dan saluran ludah.
Metamorfose bertipe sederhana (paurometabola) yang dalam perkembangannya melalui stadia : telur ---> nimfa ---> dewasa. Bentuk nimfa memiliki sayap yang belum sempurna dan ukuran tubuh lebih kecil dari dewasanya.
Beberapa contoh serangga anggota ordo Hemiptera ini adalah :
- Walang sangit (Leptorixa oratorius Thumb.)
- Kepik hijau (Nezara viridula L)
- Bapak pucung (Dysdercus cingulatus F)
c. Ordo Homoptera (wereng, kutu dan sebagainya)
Anggota ordo Homoptera memiliki morfologi yang mirip dengan ordo Hemiptera. Perbedaan pokok antara keduanya antara lain terletak pada morfologi sayap depan dan tempat pemunculan rostumnya.
Sayap depan anggota ordo Homoptera memiliki tekstur yang homogen, bisa keras semua atau membranus semua, sedang sayap belakang bersifat membranus.
Alat mulut juga bertipe pencucuk pengisap dan rostumnya muncul dari bagian posterior kepala. Alat-alat tambahan baik pada kepala maupun thorax umumnya sama dengan anggota Hemiptera.
Tipe metamorfose sederhana (paurometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur ---> nimfa ---> dewasa. Baik nimfa maupun dewasa umumnya dapat bertindak sebagai hama tanaman.
Serangga anggota ordo Homoptera ini meliputi kelompok wereng dan kutu-kutuan, seperti :
- Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal.)
- Kutu putih daun kelapa (Aleurodicus destructor Mask.)
- Kutu loncat lamtoro (Heteropsylla sp.).
d. Ordo Coleoptera (bangsa kumbang)
Anggota-anggotanya ada yang bertindak sebagai hama tanaman, namun ada juga yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi serangga lain.
Sayap terdiri dari dua pasang. Sayap depan mengeras dan menebal serta tidak memiliki vena sayap dan disebut elytra.
Apabila istirahat, elytra seolah-olah terbagi menjadi dua (terbelah tepat di tengah-tengah bagian dorsal). Sayap belakang membranus dan jika sedang istirahat melipat di bawah sayap depan.
Alat mulut bertipe penggigit-pengunyah, umumnya mandibula berkembang dengan baik. Pada beberapa jenis, khususnya dari suku Curculionidae alat mulutnya terbentuk pada moncong yang terbentuk di depan kepala.
Metamorfose bertipe sempurna (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur ---> larva ---> kepompong (pupa) ---> dewasa (imago). Larva umumnya memiliki kaki thoracal (tipe oligopoda), namun ada beberapa yang tidak berkaki (apoda). Kepompong tidak memerlukan pakan dari luar (istirahat) dan bertipe bebas/libera.
Beberapa contoh anggotanya adalah :
- Kumbang badak (Oryctes rhinoceros L)
- Kumbang janur kelapa (Brontispa longissima Gestr)
- Kumbang buas (predator) Coccinella sp.
e. Ordo Lepidoptera (bangsa kupu/ngengat)
Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi sebagai hama, namun beberapa diantaranya ada yang predator. Serangga dewasa umumnya sebagai pemakan/pengisap madu atau nektar.
Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-warni. Pada kepala dijumpai adanya alat mulut seranga bertipe pengisap, sedang larvanya memiliki tipe penggigit. Pada serangga dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut proboscis, palpus maxillaris dan mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus labialis berkembang sempurna.
Metamorfose bertipe sempurna (Holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur ---> larva ---> kepompong ---> dewasa. Larva bertipe polipoda, memiliki baik kaki thoracal maupun abdominal, sedang pupanya bertipe obtekta.
Beberapa jenisnya antara lain :
- Penggerek batang padi kuning (Tryporiza incertulas Wlk)
- Kupu gajah (Attacus atlas L)
- Ulat grayak pada tembakau (Spodoptera litura)
f. Ordo Diptera (bangsa lalat, nyamuk)
Serangga anggota ordo Diptera meliputi serangga pemakan tumbuhan, pengisap darah, predator dan parasitoid. Serangga dewasa hanya memiliki satu pasang sayap di depan, sedang sayap belakang mereduksi menjadi alat keseimbangan berbentuk gada dan disebut halter. Pada kepalanya juga dijumpai adanya antene dan mata facet.
Tipe alat mulut bervariasi, tergantung sub ordonya, tetapi umumnya memiliki tipe penjilat-pengisap, pengisap, atau pencucuk pengisap.
Pada tipe penjilat pengisap alat mulutnya terdiri dari tiga bagian yaitu :
- bagian pangkal yang berbentuk kerucut disebut rostum
- bagian tengah yang berbentuk silindris disebut haustellum
- bagian ujung yang berupa spon disebut labellum atau oral disc.
Metamorfosenya sempurna (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur ---> larva ---> kepompong ---> dewasa. Larva tidak berkaki (apoda_ biasanya hidup di sampah atau sebagai pemakan daging, namun ada pula yang bertindak sebagai hama, parasitoid dan predator. Pupa bertipe coartacta.
Beberapa contoh anggotanya adalah :
- lalat buah (Dacus spp.)
- lalat predator pada Aphis (Asarcina aegrota F)
- lalat rumah (Musca domesticaLinn.)
- lalat parasitoid (Diatraeophaga striatalis).
g. Ordo Hymenoptera (bangsa tawon, tabuhan, semut)
Kebanyakan dari anggotanya bertindak sebagai predator/parasitoid pada serangga lain dan sebagian yang lain sebagai penyerbuk.
Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus. Sayap depan umumnya lebih besar daripada sayap belakang. Pada kepala dijumpai adanya antene (sepasang), mata facet dan occelli.
Tipe alat mulut penggigit atau penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai alat pengisapnya.
Metamorfose sempurna (Holometabola) yang melalui stadia : telur-> larva--> kepompong ---> dewasa. Anggota famili Braconidae, Chalcididae, Ichnemonidae, Trichogrammatidae dikenal sebagai tabuhan parasit penting pada hama tanaman.
Beberapa contoh anggotanya antara lain adalah :
- Trichogramma sp. (parasit telur penggerek tebu/padi).
- Apanteles artonae Rohw. (tabuhan parasit ulat Artona).
- Tetratichus brontispae Ferr. (parasit kumbang Brontispa).
h. Ordo Odonata (bangsa capung/kinjeng)
Memiliki anggota yang cukup besar dan mudah dikenal. Sayap dua pasang dan bersifat membranus. Pada capung besar dijumpai vena-vena yang jelas dan pada kepala dijumpai adanya mata facet yang besar.
Metamorfose tidak sempurna (Hemimetabola), pada stadium larva dijumpai adanya alat tambahan berupa insang dan hidup di dalam air.
Anggota-anggotanya dikenal sebagai predator pada beberapa jenis serangga keecil yang termasuk hama, seperti beberapa jenis trips, wereng, kutu loncat serta ngengat penggerek batang padi.
My Photo Profile
Kamis, 04 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Wah, blognya bagus bro... Tapi harus dikembangkan lagi supaya bagus kaya punya blogger yang udah senior....
Tetap semangat.....
Posting Komentar